Jumat, 26 September 2014

JURNALISTIK

Suara.com - Direktur Eksekutif Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti Fahmi Habsyi menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelum kembali ke Indonesia untuk merenung dan berpikir lebih jernih untuk bangsa dan kehormatannya sendiri.
“Jika sudah begini masifnya kekesalan publik terhadap SBY disarankan untuk tidak usah kembali dulu ke Indonesia dan lebih baik untuk merenung dan berpikir,” kata Fahmi di Jakarta, Sabtu (27/9/2014).
Fahmi menjelaskan dengan merenung lebih jernih di luar negeri agar SBY mendapatkan hidayah dan pencerahan dari Tuhan YME diantara dua pilihan.
Pilihan pertama yaitu SBY, kembali Indonesia untuk bergabung bersama-sama rakyat dan mengajak partai yang dipimpinnya Demokrat memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi-JK dan membagikan sumbangsih pemikiran untuk membangun Indonesia maju, berkualitas dan demokratis ke depan.
Pilihan kedua lanjut Fahmi, SBY tetap mempertahankan dukungannya pada koalisi yang dikomandani Amien Rais yang makin merosotkan kewibawaan dan kehormatan SBY dimata publik yang sudah di titik nadir dengan berbagai skandal korupsi yang menimpa menteri dan kadernya.
“Atau jika SBY masih penuh keraguan atas dua opsi di atas masih ada opsi ketiga SBY tidak usah kembali ke Indonesia dan tetap tinggal di luar negeri dalam lawatannya sekarang untuk menikmati masa pensiun, menulis buku dan menciptakan lagu dibanding jadi keprihatinan publik nasional dan dunia internasional tanpa legacy yang diwariskan,” katanya.
Menurut Fahmi rakyat Indonesia pemaaf dan SBY masih punya cukup waktu untuk mempertimbangkan pilihan-pilihan di atas. Tidak perlu mememerintahkan SMS kepada Max Sapaqua atau Nurhayati untuk memilih opsi tersebut. “Cukup istikharah pada Gusti Allah, dengarkan saran keluarga terdekat dan dengarkan suara hati nurani”.
Pasca-walk-outnya Partai Demokrat pada saat pengambilan suara di rapat paripurna yang lalu meninggalkan kesan dan jejak hitam bagi rakyat Indonesia dikarenakan sikap plin-plan yang ditampilkannya, padahal beberapa hari sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan dukungannya pada pilkada langsung dan memerintahkan fraksi partai demokrat untuk mendukung penolakan pilkada melalui DPRD.
Kekecewaan tersebut beredar didunia maya hingga hastag #ShameOnYouSBY menembus trending topic dunia teratas di Twitter di saat SBY sedang melakukan lawatan ke Amerika Serikat.
“Saat seluruh rakyat menanti pertaruhan masa depan hak politik dan demokrasinya malah jalan-jalan. SBY sebaiknya tidak usah kembali ke Indonesia dahulu hingga pelantikan presiden tanggal 20 Oktober. Jadi SBY punya waktu untuk berpikir jernih apa yang sebaiknya dilakukan untuk bangsa ini kedepan,” ujar politisi PDI Perjuangan ini. (Antara)

CERPEN

Dear Diary..
Waktu begitu cepat berlalu, kenapa begitu cepat sahabat terbaiku pergi?
Apakah ini nasibku? aku harus berdiam diri di kamarku?
Kenapa aku selalu dilanda musibah? apakah aku punya salah?
Aku berharap suatu saat ada yang akan bisa menggantikannya
Agar aku bisa terus tersenyum
Tertanda:
Chelsea Annisa
Akan kuceritakan kejadian yang sangat menyedihkan itu.
Dua jam sebelum kejadian itu, aku dan sahabatku bernama Arin sedang asyik bermain di taman dekat rumahku, kebetulan 1 minggu ini sedang ada liburan panjang.
“eh Rin.. dorongin dong ayunannya..” ucapku pada Arin
“nih.. yeayy! asyik ya! gantian dong!” balas Arin sambil mendorong ayunan yang sedang kunaiki itu,
“iya seru.. eh iya besok aku main ya k erumah kamu..” ucapku sambil bermain ayunan
“iya.. tapi turun dong aku pengen naik!” balas Arin agak cemberut
“Arin cantik.. jangan cemberut dong! ha ha ya udah nih aku turun..” balasku sambil tertawa
“huh.. dasar cerewet!” kata Arin sambil duduk di ayunan.
“ya sudah aku mau beli ice cream dulu! kamu mau ngga?” tanyaku pada Arin
“ice cream? mau dong.. rasa coklat ya!” balas Arin tersenyum padaku
“haha ya udah deh bye! aku beli ice cream dulu!” ucapku lalu pergi entah kemana.
5 menit kemudian, aku kembali dan memberikan ice cream rasa coklat itu pada Arin “nih! kalau udah selesai makan ice cream kita pulang yuk! sudah sore nih” ucapku sambil memakan ice cream rasa vanilla kesukaanku..
“Chelsea udah belum? aku udah nih pulang yuk..” kata Arin sambil menaiki sepeda miliknya
“udah nih.. yuk pulang! bye Arin…” balasku sambil mengayuh sepeda yang kunaiki.
Sesampai di rumah aku langsung mandi dan memakai baju berwarna pink bergambar hello kitty dan celana jeans, seperti biasa sesudah mandi dan memakai baju aku langsung menonton televisi. kring kring!!! kring kring!! terdengar suara telepon, sepertinya itu Arin “halo! ini siapa ya?” tanyaku dalam telepn itu
“hay Chelsea! aku Arin, kamu mau nggak ikut aku naik bus ke taman bermain?” tanya Arin padaku
“eh maaf aku nggak bisa ikut, aku lagi capek habis mandi tadi, rasanya kakiku kesemutan deh!” balasku langsung menutup telepon tersebut. pasti Arin bertanya mengapa aku nggak mau ikut..
Keesokan harinya..
Matahari sudah terbit, aku mencoba untuk menonton televisi pagi ini. yap, itu memang kebiasaan ku setiap bangun pagi dan sesudah mandi, hanya menonton televisi. aku lihat ada berita kecelakan kemarin sore. tepatnya pukul 16.30, hah? itu kan waktu Arin naik bus ke taman? aku juga melihat ada 1 korban yang tewas karena kecelakaan bus yang menabrak pohon, identitas korban itu mulai terlihat, aku baca namanya.. Arin Syafira Ananda!!! itu Arin? itu benar Arin kan? Arinn… jangan tinggalkan aku!
Dengan cepat kuraih sepedaku dan kukayuh sampai ke rumah Arin ternyata benar! banyak yang melayat disana.. tangisku pun semakin menjadi jadi, aku tidak mau melihat wajah Arin yang membeku, aku pun pulang dengan baju basah karena air mataku terus mengalir.
Itulah cerita menyedihkan yang pernah aku alami.. kehilangan sahabat, aku menyesal tidak mau menerima ajakan Arin waktu itu, Arin adalah sahabat sejatiku! selamanya… walaupun jauh di mata kita dekat di hati..